Vinicius Ungkap Rasa Tak Puas Usai Ballon d’Or 2024, karena pemenangnya Rodri, Vinicius berkata saya akan melakukannya 10 kali lagi.
Dalam acara yang digelar pada 28 Oktober 2024, Rodri dari Manchester City meraih penghargaan tersebut, mengejutkan banyak pihak yang sebelumnya memprediksi kemenangan Vinicius. Mengetahui hasilnya, Vinicius dan rekan-rekannya memutuskan untuk memboikot acara tersebut, dan kemudian Vinicius menyampaikan pernyataan penuh emosional di media sosial. MANCITY FAN ini akan membahas reaksi Vinicius serta konteks yang menyertainya.
Latar Belakang Penobatan Rodri
Rodri, yang meraih Ballon d’Or dengan total 1170 poin, hanya unggul 41 poin dari Vinicius yang mengumpulkan 1129 poin. Keberhasilan Rodri tidak lepas dari kontribusinya dalam mengantarkan Manchester City meraih treble pada musim sebelumnya, termasuk kemenangan di Premier League dan Liga Champions, serta perannya penting dalam kesuksesan tim nasional Spanyol di Euro 2024.
Vinicius yang secara luas dianggap sebagai calon kuat pemenang ballad d’Or, dianggap telah menunjukkan performa yang luar biasa selama musim 2023-2024. Dengan mencetak 24 gol dan 11 assist, serta berperan penting dalam meraih gelar La Liga dan Liga Champions untuk Real Madrid, banyak pengamat melihatnya sebagai kandidat ideal untuk penghargaan prestisius ini.
Ketika kabar hasil pemungutan suara mulai beredar, Real Madrid dan Vinicius merasa bahwa ada ketidakadilan. Banyak yang percaya bahwa kinerja Vinicius di level klub seharusnya sudah cukup untuk membawanya meraih pengakuan tertinggi di dunia sepakbola. Keputusan untuk memboikot acara tersebut terlihat sebagai pernyataan tegas untuk menyoroti ketidakpuasan mereka.
Reaksi Vinicius di Media Sosial
Setelah hasil pengumuman, Vinicius langsung mengeluarkan pernyataan di platform media sosial X (dulu dikenal sebagai Twitter), menulis, “Eu farei 10x se for preciso. Eles não estão preparados.” Kalimat tersebut diterjemahkan menjadi, “Saya akan melakukannya 10 kali jika perlu. Mereka tidak siap.” Pernyataan ini tidak hanya menggambarkan rasa kekecewaannya tetapi juga menunjukkan tekadnya untuk terus berdiri dalam perjuangan, termasuk perlawanan terhadap diskriminasi dan rasisme dalam sepakbola.
Manajemen Vinicius menyatakan bahwa pernyataan itu juga merujuk kepada perjuangannya melawan rasisme dalam olahraga, menyiratkan bahwa ketidakadilan dalam penghargaan ini berhubungan dengan isu-isu yang lebih besar yang ia hadapi. Selama tahun lalu, Vinicius sering menghadapi pelecehan rasis dan menjadi juru bicara bagi pemain-pemain yang terpinggirkan, berjuang untuk perubahan dalam lingkungan olahraga yang lebih inklusif.
Dukungan dan Kritikan terhadap Keputusan Penghargaan
Reaksi Vinicius juga mendapat dukungan besar dari rekan-rekannya, baik di Real Madrid maupun di tim nasional Brasil. Eduardo Camavinga, pemain muda Real Madrid, menggambarkan situasi ini sebagai “politik sepakbola.” Dukungan itu jelas terlihat di media sosial, di mana banyak pemain menunjukkan solidaritas mereka terhadap Vinicius dengan post yang menekankan bahwa dia adalah “pemain terbaik di dunia.”
Richarlison, rekan setim Vinicius di tim nasional Brasil, juga mengungkapkan kefrustasiannya di Instagram, mengatakan bahwa kebangkitan harapan untuk melihat seorang Brasil memenangkan penghargaan ini berakhir dengan kekecewaan. Ia menyebutkan bahwa ketidakpastian dan kriteria yang tidak jelas menyebabkan Vinicius tidak diakui.
Brazilian football legend Marta juga mengungkapkan rasa kemarahannya, berkata dalam sebuah video, “Saya telah menunggu sepanjang tahun untuk melihat Vinicius diakui sebagai pemain terbaik, dan sekarang mereka tidak memberikannya Ballon d’Or? Apa itu?” Pendapat yang serupa muncul dari banyak penggemar. Baik di Brasil maupun di seluruh dunia, menyoroti bahwa penghargaan itu seharusnya diadakan dengan keadilan yang lebih baik.
Baca Juga: Manchester City vs Aston Villa di Premier League (21 Dec 2024)
Analisis Perjuangan Vinicius Melawan Rasisme
Menyusul pernyataannya tentang ketidaksiapan yang menunjukkan Joshua sebagai pemenang Ballon d’Or. Banyak analis sepakbola mulai mengaitkan reaksi Vinicius dengan perjuangannya melawan rasisme. Seperti yang dinyatakan oleh manajemennya, perjuangan ini tampaknya telah meninggalkan dampak pada citranya secara keseluruhan dalam lingkup penghargaan individu.
Vinicius mengalami beberapa kasus penyalahgunaan rasis selama karirnya, dan dukungan untuknya tumbuh dari masyarakat luas. Ia menjadi simbol harapan dan keberanian bagi banyak pemain muda di Brasil dan luar negeri. Namun, perjuangan ini seringkali mengundang perhatian negatif terhadap performa dan keberhasilannya di lapangan, menciptakan tantangan yang unik bagi kariernya.
Tanggapan Media dan Penggemar terhadap Keputusan Bos Ballon d’Or
Reaksi di media sosial dan berbagai outlet berita menunjukkan spektrum opini yang luas. Beberapa media mempersepsikan penghargaan Rodri sebagai hasil dari ketidakadilan yang sudah mendarah daging. Dalam sistem penghargaan sepakbola, di mana seringkali elemen-elemen politik memasuki arena pilihan.
Sementara itu, ada juga pendapat yang mendukung kemenangan Rodri dengan menekankan prestasi dan statistiknya yang impresif selama musim lalu. Namun, banyak penggemar menghujani situs-situs media sosial dengan kritik. Menganggap keputusan tersebut sebagai “pencurian” yang membuat pemain seperti Vinicius merasa tidak terhargai.
Kesimpulan
Kekalahan Vinicius dalam perburuan Ballon d’Or 2024 melampaui sekadar penghargaan individu; ini mencerminkan perjuangan yang lebih besar di dunia sepakbola. Dengan tekanan yang ia hadapi baik di lapangan maupun di luar. Respons Vinicius menunjukkan ketahanan dan dedikasinya untuk melawan isu-isu sosial yang penting. Sementara dukungan yang diterimanya dari rekan-rekannya bisa dianggap sebagai bukti pengakuan masa lalu, tantangan ke depan bagi Vinicius. Adalah untuk tetap berdampak positif dalam dunia yang seringkali tidak adil ini.
Vinicius, kini lebih dari sekadar pemain bintang, telah mengambil peran lebih besar sebagai figur publik yang membawa pesan tentang kesetaraan dan keadilan sosial. Di balik ketidakberuntungan ini, seiring dengan melanjutkan perjuangannya. Pengaruhnya di masa depan dapat memberi harapan bagi generasi pemain yang akan datang. Memastikan bahwa nilai-nilai olahraga tetap terjaga dalam budi pekerti dan RESPECT. Buat kalian yang tidak ingin ketinggalan informasi terupdate mengenai seputaran tentang SEPAK BOLA, kalian bisa kunjungi MANCITY FOOTBALL PRO.